Wednesday 10 July 2013



Allah Maha Pengasih dan Pengampun taubat Adam dan Hawa diterima, keduanya diampuni Allah. Tetapi atas kesalahan itu mereka harus keluar dari surga yang penuh kenikmatan. Ini sudh sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi...

Maka berfirmanlah Allah : “Demi kemuliaanKu, kamu berdua harus meninggalkan surga ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Disana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatkannya.”
Selain Adam dan Hawa, Iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup bersama Iblis di bumi, Firman Allah : “Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bum8i kamu mati. Dari bumi itu pulan kamu akan dibangkitkan. Diatas bumi kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapat godaan dan tipu daya Iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara. Disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan berat, dari jenis lekaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga. Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan dikala melahirkan anak. Namun kamu jangan khawatir kamu dan anak cucumu akan Kuberi petunjuk-petunjuk yaitu ajaran-ajaran agama. Barangsiapa mengikuti petunjukKu maka ia akan selamat dari godaan Iblis.”
Demikianlah, Adam dan Hawa harus turun dari surga. Sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam diturunkan di Tanah Hindia, sedangkan Hawa di Tanah Arab.
Di bumi metreka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kahidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia keadaanya sangat menyeramkan. Gnung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran dimana-mana.
Untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa memakai kulit binatang sebagai pakaiannya.
Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di Padang Arafah setelah saling mencari selama empat puluh tahun.
Betapa terharu Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis pebuh haru.
Kini mulailah babak barubagi kehidupan cikal bakal manusia. Adam dan Hawa tinggal  di sebuah goa yang besar dan lebar. Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tak gampang diserang binatang buas.
Dengan bekal yang telah diberikan Allah, Adam mulai mengelola alam disekitarnya. Ia menjinakkan binatang untuk diternakan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakkan akal pikiran Adam agar dapat  mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.
Apakah karena kesalahan Nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus hidup menderita di dunia? Bukan? Nabi Adam memang menciptakan Allah sebagai khalifah pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah diciptakan Nabi Adam ditempatkan di surga, setelah itu beliau harus ke tempat tujuannya yaitu bumi.
Namun dari sini kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu Iblis dan setan. Mereka akan berusaha dengan segala macam cara untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa. Salah satu jurus Iblis yang paling ampuh untuk meruntuhan iman manusia ialah menjadikan baik sesuatu perbuatan maksiat atau dosa dalam pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa, maksiat adalah maksiat, barang tetap haram ini sudah jelas, jika dilanggar berarti kita menuruti bujukan setan yaitu musuh yang nyata bagi semua umat manusia. Bukan setannya yang nyata tapi ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang nyata dan dapat dipahami oleh manusia agar menghindarinya.

No comments:

Post a Comment